cast :
Kim Soo Hyun
Bae Soo Ji (Suzy)
Jun Ji Hyun
Bang Sung joon
Park Jiyeon
park Shin Hye
Jung Yong Hwa
Author POV
Suzy berlari keluar meninggalkan gedung tempat pameran foto Park Shin
Hye. Suzy menangis, dia tidak melihat sekelilingnya sehingga berkali-kali dia
menabrak, “Maaf... Maaf ... Maaf” hanya kata maaf yang terucap ketika dia
menabrak seseorang. Sesampainya Suzy di depan gedung, lagi-lagi dia menabrak
seseorang dan kali ini sampai jatuh. Suzy bukannya bangkit untuk meminta maaf
seperti yang dilakukan sebelumnya, dia hanya duduk menangis semakin keras.
“Hya... kamu yang menabrakku, kenapa kamu yang nangis ?” kata seorang
namja yang ditabrak Suzy.
“...” Suzy hanya menangis tanpa mempedulikan namja itu.
“Hya Hya Hya ... bangun cepat, nanti orang berfikiran macam-macam,” kata
namja itu dengan suara sedikit membisik.
“Mianhe ... mianhe ...” Suzy akhirnya merespon namun tanpa melihat namja
itu dan tetap tunduk menangis.
Tanpa menunggu lagi, kesabarannya mulai hilang, namja tersebut langsung
menggendong Suzy masuk ke mobilnya yang mengakibatkan Suzy sadar dan berteriak
minta diturunkan.
“HYA ... turunkan aku, aku kan sudah minta maaf, turunkan aku,” Kata Suzy
memberontak sambil memukul namja tersebut.
“Hyak, appo ... aku kan sudah bilang bangun, karena kamu tidak bangun
maka aku membantumu, arrasso!” kata namja itu tanpa menurunkannya dan tetap
saja berjalan menuju mobilnya.
“Ok ... sekali lagi aku minta maaf, aku sungguh minta maaf, jadi tolong turunkan
aku,” kata Suzy memohon, “TURUNKAN AKU!” teriak Suzy di telinga namja itu.
“Oke, kalau itu maumu ...” tanpa berbicara lagi, namja itu menurunkan
Suzy dengan sangat kasar, dia hanya langsung melepaskan kedua tangannya dan hal
hasil Suzy jatuh dan mendapat luka di kakinya.
“Hyak, kamu gila ya ... “ kata Suzy berteriak.
“Itu kan keinginanmu, jadi aku lepaskan.” kata namja itu tidak peduli.
“Lihat!! Gara-gara ulahmu, aku jadi terluka.” kata Suzy sambil merasakan
sakit di kakinya yang tergores dan mengeluarkan sedikit darah.
“Kamu tidak apa-apa?” kata namja tersebut setelah melihat luka Suzy.
“Aniii ... aku sedang apa-apa, dasar pabo,” kata Suzy jengkel.
“Kalau begitu sekarang kamu tidak usah berkata apa-apa lagi jika kamu
tidak mau terluka” kata namja itu dan kemudian langsung menggendong Suzy
kembali dan membawanya ke mobilnya.
Suzy POV
Di saat suasana hatiku yang sangat kacau, tiba-tiba aku bertemu seorang
namja yang aneh. Dia membawaku tanpa izinku terlebih dulu, dibenakku timbul
seribu prasangka, aku hanya bengong sambil memandang namja tersebut. Karena
perasaanku yang tidak karuan sekarang aku hanya memandanginya tidak percaya
dengan tindakannya. Beberapa menit kemudian mobil tersebut melaju, aku
memberanikan diri membuka pembicaraan.
“Hyak, kamu siapa, hah ? seenaknya saja membawaku, emang kita mau
kemana?” tanyaku curiga.
“...” tidak ada jawaban, namja itu mengacuhkanku.
“HYAAAKkk ... aku bilang kamu siapa ? Dan kita mau kemana, hah ?” kataku lebih
meninggikan suaranya.
“Bisa tidak pelankan suaramu dan tenang sediki,t” kata namja itu tidak
tahan dengan suara kerasku.
“Ichhhh ... cuma yeoja pabo yang cuma berdiam diri jika dibawa sama namja
yang tidak dikenalnya.” kataku jengkel.
“Tenanglah, aku bukan orang jahat ... ikut saja kemana aku pergi sebagai
tanda permintaan maafmu.” kata namja itu datar.
“Aku harap begitu, jika kamu bermaksud jahat maka kamu akan dapat masalah
besar.” kataku mengamcam.
Namja itu terus melajuhkan mobilnya di jalan raya. Beberapa menit
kemudian namja itu menghentikan mobilnya di sebuah rumah makan dan dia langsung
menyuruhkan turun.
Author POV
Suzy dan namja yang
ditabraknya berhenti di sebuah rumah makan, namja itu langsung menarik tangan
Suzy masuk.
“Duduklah dan bersikap tenang, jangan banyak bertanya ... okey.” kata
namja itu yang hanya membuat Suzy semakin heran dan namja itu langsung saja
memesan makanan tanpa menanyakan apa yang Suzy ingin makan.
“Hya, apa yang kamu lakukan ? Kenapa kita pergi ke rumah makan ?” tanya
Suzy.
“kita pergi ke rumah makan, ya untuk makan, mau apa lagi,” kata namja itu
santai.
“Ich, dasar aneh ...” kata Suzy tidak bisa berkata-kata lagi.
Sambil menunggu makanan yang dipesan, namja itu mengambil sebuah
kantongan di saku bajunya.
“Ini ...” kata namja itu menyodorkan kantongan yang diambilnya.
“Ini apa ?” kata Suzy sambil meraih kantongan itu dan setelah dibukanya
itu adalah sebuah obat untuk mengobati luka Suzy.
“itu untuk lukamu, pakailah sebelum lukanya parah.” kata namja itu
terlihat peduli.
Suzy tanpa basa-basi lagi langsung mengobati lukanya.
“Gumawo ...” kata Suzy berterima kasih.
“Bukan apa-apa, itu juga salahku, mianhe,” kata namja itu menyesal.
“Wah, ternyata kamu baik ...” kata Suzy yang langsung dipotong oleh namja
itu, “aku kan sudah bilang kalau aku bukan orang jahat”.
“Oh iya, namaku Suzy, kamu siapa ?” tanya Suzy mulai merasa nyaman.
“Bang Sung joon, Panggil saja Sung Joon atau oppa ... “ kata namja itu memperkenalkan
dirinya.
“Ich ... oh iya, kaya’nya tadi kamu mau melihat pameran Shin Hye oenni,
kalian saling kenal ?” tanya Suzy penasaran dan dia selesai mengobati lukanya.
“oh, Shin Hye, kami saling kenal, kami satu sekolah dulu, dia
mengundangku ...” jawab Sung Joon dan kemudian melanjutkan dengan pertanyaan,
“Kamu tadi jalan tidak lihat-lihat sampai menabrak, emang ada apa ?”.
“ow ... itu ... mmm ... bukan apa-apa, aku hanya kurang hati-hati.” kata
Suzy menutupi kesedihannya.
“Begitu kah ? itu tidak seperti kelihatannya, dari sudut pandangku, kamu
seperti seseorang yang melihat orang yang kamu cinta bersama orang lain ...
heheheh ...” kata Sujng Joon nada bercanda.
“Hya, itu tidak benar ...” kata Suzy mengelak dan bertepatan dengan itu
makanan mereka tiba.
...
“Ya sudahlah, apa pun itu, itu bukan urusanku, bukan tempatnya aku ikut
campur kan.” kata Sung Joon pengertian, “kalau begitu ayo kita makan” mereka
pun menikmati hidangannya.
“o.iya, aku minta maaf karena tadi menabrakmu dan sekarang kamu tidak
melihat pameran Shin Hye oenni, mianhe oppa.” kata Suzy menyesal.
“Hei, kamu memanggilku oppa ?” kata Sung Joon sedikit menggoda.
“karena kamu lebih tua,” jawab Suzy santai.
“mmm ... aku juga minta maaf karena sudah menjatuhkanmu dan membawamu
tanpa izin, anggap saja ini permohonan maafku” kata namja itu sambil menikmati
makanannya.
...
Setelah mereka selesai makan, namja itu mengantarkan Suzy pulang. Mereka
terlihat lebih akrab setelah keluar dari rumah makan.
#Tiba di rumah Suzy
“Gumawo sudah mengantarku pulang.” kata Suzy setelah keluar dari mobil
Sung Joon.
“Okey, bukan masalah, o.iya mana HP mu ?” kata Sung Joon menanyakan Hp
Suzy dan setelah Suzy memperlihatkan Hp-nya, Sung Joon langsung menelpon
menggunakan HP Suzy yang ternyata dia menelpon nomornya sendiri.
“Buat apa oppa mengambil nomorku ?” tanya Suzy heran.
“Buat berjaga-jaga. Okey, kalau begitu aku pergi dulu, Bye ... simpan
nomorku ...” kata Sung Joon dan langsung melesatkan mobilnya pergi.
Suzy masih tampak heran dan langsung dikejutkan oleh sebuah suara.
“Hyak, Bae Soo Ji ...” panggil suara tersebut.
“Oppa ... Soo Hyun oppa sedang apa disini ?” kata Suzy kaget melihat
sosok yang dilihatnya.
“Aku menunggumu dari tadi, kamu kemana saja ? meninggalkan pameran dengan
terburu-buru sampai lupa dengan tasmu,” kata Soo hyun khawatir.
“O.iya, aku lupa ... mmm ... gumawo oppa sudah membawa tasku, kalau
begitu sebaiknya oppa pulang dan istrirahat, aku masuk dulu, Bye.” kata Suzy
tanpa ingin menjawab pertanyaan Soo Hyun dan langsung berlari ke dalam
rumahnya, tapi terhenti karena Soo Hyun memegangi tangannya.
“Hya, Soo Ji-a, aku bertanya padamu dan siapa yang mengantarmu pulang ? aku
tidak pernah melihatnya,” tanya Soo Hyun sambil memegangi tangan Suzy.
“Aku hanya ada urusan yang mendesak dan dia itu temanku oppa ...” kata
Suzy berusaha melepaskan genggaman Soo Hyun, “Oppa aku sangat capek, aku ingin
istirahat, sebaiknya oppa pulang saja dan istirahat, besok kita bicara, okey. “
kata Suzy yang tmenyembunyikan kesedihannya.
“Tunggu dulu, kakimu kenapa?” kata Soo Hyun khawatir tidak sengaja
melihat kaki Suzy.
“o ... ini ... ini bukan apa-apa, hanya luka kecil, tadi aku tidak
sengaja jatuh di depan gedung pameran oenni,” kata Suzy berusaha menjelaskan,
“sebaiknya oppa pulang, aku sangat-sangat capek.” kata Suzy yang langsung
berlari masuk ke rumahnya.
Soo Hyu POV
Aku heran dengan sikap Suzy, dia jadi aneh setelah bertemu Ji Hyun nuna.
“Ada Apa ya ??? ... ah, sebaiknya
aku pulang, mungkin dia memang terburu-buru tadi dan sekarang sangat capek”
kata batinku menenangkan.
Aku pun langsung pulang setelah Suzy masuk ke dalam rumahnya walaupun ada
beribu pertanyaan dibenakku.
Author POV
Keesokan harinya Suzy bersiap pergi ke butiknya, yups Suzy membuka butik
dan dia adalah seorang disainer. Suzy bekerja sama dengan temannya Park Jiyeon.
Mereka sudah setahun menggeluti bisnis tersebut dan usahanya cukup lancar. Suzy
bersiap-siap tanpa tahu Soo hyun telah
menunggunya di depan rumah dan setelah dia keluar betapa kagetnya dia.
“Oppa, oppa ngapain disini ?” tanya Suzy heran.
“Untuk apa lagi, pastinya untuk mengantarmu ke butik.” Jelas Soo Hyun.
“Tapi aku bisa sendiri oppa, dan lagian ...” kata Suzy terhenti melihat sebuah mobil
yang berhenti di depan rumahnya dan langsung menyapa orang yang di dalam mobil,
“Oppa ... oppa kenapa disini ?” tanya Suzy pada pria yang berada di mobil itu yang
ternyata adalah Sung Joon.
“Kebetulan kamu di luar, aku ingin mengantarmu, bagaimana ?” kata Sung
Joon yang keluar dari mobilnya.
“Tapi ...” kata Suzy terhenti kembali berfikir, “mmm, sebaiknya aku ikut Sung Joon oppa, lagian aku masih tidak ingin
bicara dengan Soo Hyun oppa” batin Suzy.
“Oppa, mianhe ... aku harus pergi dengan Sung Joon oppa, ada sesuatu yang
perlu kami bicarakan ... Bye.” kata Suzy yang langsung menghampiri Sung Joon
dan masuk ke mobil Sung Joon tanpa mempedulikan Soo Hyun.
Soo Hyun POV
Sekali lagi dia terlihat seperti menghindariku, ada apa dengannya, aku
hanya bertanya dengan diriku sendiri dan melihat mobil yang ia pilih berlalu
pergi, mobil yang sama dengan yang aku lihat semalam.
Author POV
Suzy dan Sung Joon berlalu meninggalkan Soo Hyun. Suzy terlihat sangat
sedih meninggalkan Soo Hyun. Entah apa yang merasuki dirinya pagi ini, dia
menolak ajakan oppa yang selama ini dia sukai. Selama perjalanan Suzy hanya
memandang kosong ke luar jendela mobil.
“ Suzy-a, kamu kenapa ?” kata Sung Joon mengagetkan Suzy.
“ ah, ne ?” kata Suzy yang tersadar dari lamunannya.
“ Kamu kenapa ? dari tadi diam saja,” ulang Sung Joon lagi.
“ ow ... aku tidak apa-apa kok, hanya saja aku masih sedikit ngantuk,
mian oppa.” kata Suzy berbohong, “ o-iya, oppa kok datang menjemputku ?” lanjut
Suzy bertanya.
“ ow itu ... aku hanya tidak sengaja lewat, aku lihat kamu jadi aku
sekalian saja ingin mengantarmu, supaya
kita bisa lebih dekat, heheh” goda Sung Joon pada Suzy, “ mm ... pria yang tadi
siapa ?” lanjut Sung Joon bertanya.
“ ow, itu ... itu Soo Hyun oppa, dia tadi mau mengantarku juga.” Jawab
Suzy.
“ Lalu, kenapa kamu nggak milih diantar sama dia ? apa kamu ... kamu udah
jatuh cinta ya sama aku ?” kata Sung Joon menggoda Suzy lagi.
“ Ich, aniya oppa ... mmm, aku cuma lagi nggak mau bicara sama Soo Hyun
oppa,” kata Suzy dan terlihat raut sedih di wajahnya.
“ Jangan-jangan, kemarin ... kemarin kamu seperti itu karena dia ?” tanya
Sung Joon menyambungkan dengan kejadian sebelumnya.
“ Aich, oppa ... sudahlah, aku tidak
mau membahasnya, sebaiknya oppa fokus menyetir dan mengantarku dengan
aman ke butik.” kata Suzy berusaha menghentikan arah pembicaraan Sung Joon.
“ Okey, Tuan Putri ... pelayan setiamu ini akan memgantarmu dengan aman
sampai ke tempat tujuan.” kata Sung Joon bercanda dan hal hasil Suzy pun tertawa
mendengar kata-kata Sung Joon yang menggelikan itu.
@Butik Suzy
“ Kita sudah sampai , tuap putri.” kata Sung Joon masih bercanda.
“ Ich, oppa ... aku mau muntah mendengar kata-katamu,” kata Suzy risih
mendengar kata-kata Sung Joon, “ o-iya oppa, oppa mau mampir ?” tawar Suzy.
“ mm ... kaya’nya nggak usah deh, aku ada urusan, lain kali pasti aku
akan mampir.” Kata Sung Joon.
“ Kalau gitu, gumawo oppa udah ngantarin aku.” kata Suzy dan keluar dari
mobil Sung Joon.
Setelah Suzy keluar dari mobil Sung Joon, Sung Joon pun berlalu pergi.
Suzy masuk di dalam butiknya, tampak sahabatnya Jiyeon telah menunggunya dan
sedari tadi memperhatikan Suzy yang baru saja datang.
“ Suzy ... Bae Soo Ji ... kamu diantar sama siapa, ah?” kata Jiyeon
menyeramkan.
“ Jiyeon-a, kamu belum minum obat ya? Iiiiii ... kamu menakutkanku.” Kata
Suzy menghindari pertanyaan Jiyeon.
“ Hyak, Bae Soo Ji ... jawab pertanyaanku,” teriak Jiyeon, “ pria yang
mengantarmu itu siapa, ah ?” lanjut Jiyeon.
“ oke oke, tadi itu Sung Joon oppa, dia itu temannya Shin Hye oenni, puas
...” kata Suzy menjawab kesal pertanyaan Jiyeon.
“ Soo Hyun oppa dimana ? dia tidak mengantarmu ?” tanya Jiyeon.
“ Jiyeon-a, untuk hari ini tolong jangan menyebut nama Soo Hyun oppa,”
kata Suzy masih kesal dengan Soo Hyun.
“ Kamu bertengkar dengan Soo Hyun oppa ?” tanya Jiyeon penasaran.
“ PARK JIYEON ... kamu sahabatku kan ?” kata Suzy kesal.
“ Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi.” kata Jiyeon tersenyum manis
pada sahabatnya.
Suzy dan Jiyeon melanjutkan aktivitas mereka di butik. Suzy berada di
butiknya hingga malam tiba. Hari-harinya seperti biasa namun untuk saat ini ada
rasa kesal di hatinya.
“ Suzy-a, kita pulang bareng ya, kamu kan tidak bawa mobil.” Kata Jiyeon
menawarkan tumpangan pada sahabatnya.
“ Okey, aku tidak mungkin menolaknya kan.” kata Suzy tersenyum manis pada
sahabatnya.
“ Suzy-a, kamu tidak mau memberitahuku tentang Soo Hyun oppa ? aku kan
sahabatmu, cerita saja ...” kata Jiyeon mencoba meringankan beban sahabatnya.
“ Kemarin ... kemarin Soo Hyun oppa bertemu dengan wanita yang dia cintai
dulu, aku nggak sengaja menabrak wanita itu, aku hanya kesal karena oppa hanya
membantu wanita itu dan mengabaikanku bahkan dia memarahiku.” kata Suzy mulai curhat
dengan sahabatnya.
“ Kamu cemburu ? itu kan salahmu juga,” kata Jiyeon menanggapi
sahabatnya.
“ Cemburu ??? mungkin,” kata Suzy, “ aku akui kalau aku yang salah, tapi
oppa tidak membantuku, dia hanya memperhatikan wanita itu.” lanjutnya.
“ Wanita itu kan seniornya dulu di kampus dan sudah lama tidak bertemu,
jadi mungkin Soo Hyun oppa hanya ...” kata Jiyeon terpotong.
“ Hanya apa ? aku tahu oppa pasti masih mencintainya, makanya dia lebih
memperhatikan wanita itu, wanita itu lebih penting dari aku yang hanya dia
anggap sebagai adik.” Kata Suzy kesal.
“ Suzy-a, kamu kan nggak tahu perasaan Soo Hyun oppa gimana, lagian kamu
sendiri yang langsung cemburu buta, Soo Hyun oppa hanya bertemu dengan cinta
lamanya, kamu langsung saja cemburu tak karuan.” kata Jiyeon dan mendapat
tatapan sinis dari Suzy.
“ Hyak PARK JIYEON ... kamu sahabat siapa sih ? kalau gini ceritanya
malas cerita sama sahabat yang tidak mengerti sahabatnya.” Kata Suzy dan
langsung saja pergi.
“ Hya, Suzy-a ... aku kan cuma menanggapi ceritamu dan itulah pendapatku,
jangan marah Bae Soo Ji,” kata Jiyeon mengejar Suzy ke luar butik, “ kalau kamu
marah sama aku, kamu pulang sendiri loh,” lanjut Jiyeon bercanda.
“ Hya, kamu sudah tidak membelaku dan sekarang kamu tidak mau memberi
tumpangan ? dasar sahabat jahat, JIYEON PABO.” Kata Suzy kesal.
“ Kalau begitu berhentilah marah padaku, nanti aku beliin es krim deh,”
bujuk Jiyeon.
“ Kalau begitu kita berangkat sekarang.” Kata Suzy dan langsung menuju ke
mobil Jiyeon.
“ Ich ... dasar Bae Soo ji.” kata Jiyeon tersenyum.
Suzy dan Jiyeon pulang dari butiknya. Jiyeon mengantar Suzy ke rumahnya.
Selama perjalanan Suzy hanya tidur di dalam mobil.
@Rumah Suzy.
Suzy dan Jiyeon sekarang telah berada di depan rumah Suzy. Jiyeon
berusaha membangunkan Suzy yang tertidur lelap.
“ Suzy-a ... Bae Soo Ji ... kita sudah sampai di rumahmu ...” kata Jiyeon
namun Suzy belum bangun juga, “ Suzy-a, ada Soo Hyun oppa ...” lanjut Jiyeon
dan hal hasil membangunkan Suzy.
“ Mwo ? Soo Hyun oppa ?” kata Suzy yang bangun hanya mendengar nama Soo
Hyun.
“ Soo Hyun oppa ada di rumahnya ... “ kata Jiyeon sambil tertawa puas
mengerjai Suzy.
“ Hyak ... PARK JIYEON.” teriak Suzy kesal.
“ Siapa suruh tidur susah banget dibangunin,” kata Jiyeon dan Suzy
langsung keluar dari mobil Jiyeon.
“ GUMAWO ... sudah mengantarku.” Kata Suzy disertai suaru pintu mobil
yang tertutup keras ulah Suzy kesal.
“ Hyak .. pintunya bisa rusak ...” kata Jiyeon kesal.
“ Pulang saja sana, udah malam.” Kata Suzy meledek Jiyeon. Jiyeon dengan
pasrah dan berlalu pergi dari rumah sahabatnya.
Suzy masuk ke dalam rumah dengan wajah yang masih sangat ngantuk. Suzy
hendak ke kamarnya tapi terhenti.
“ Suzy-a ... kamu baru pulang dari butik ?” tanya Yong Hwa menghentikan
langkah Suzy.
“ Ne, oppa.” Jawab Suzy singkat dan melanjutkan langkahnya.
“ Suzy tunggu ... oppa mau minta tolong.” Kata Yong Hwa menghentikan
langkah Suzy lagi.
“ Minta tolong apa oppa ? besok saja, aku sangat ngantuk.” kata Suzy
hendak menolak.
“ Tolong bawakan dokumen ini ke Soo Hyun.” Kata Yong Hwa sambil menunjukka
sebuah berkas.
“ Hya oppa, oppa saja yang bawa, aku sangat ngantuk,” kata Suzy menolak, “ lagian aku malas bertemu dengan Soo Hyun
oppa,” lanjut Suzy dalam hatinya.
“ Oppa sudah rapi, bersiap untuk tidur ... kamu kan belum ganti pakaian
jadi kamu saja yang bawa dokumen ini.” kata Yong Hwa da mendorong Suzy dengan
paksa ke arah pintu.
“ Hya oppa ... oppa ...” teriak Suzy namun tidak berdaya dan akhirnya dia
pasrah untuk pergi ke rumah Soo Hyun, “ Dasar OPPA ... PABO ...” lanjut Suzy
teriak dengan kesal.
“ Nanti aku traktir deh,” kata Yong Hwa dan menutup pintu.
“ Padahal aku masih kesal dengan
Soo Hyun oppa.” Kata Suzy kesal.
Suzy pergi ke rumah Soo Hyun dengan pasrah.
@Rumah Soo Hyun
Suzy sampai di depan pintu rumah Soo Hyun. Suzy tidak asing lagi dengan
rumah Soo Hyun, dia sudah beberapa kali ke rumah Soo Hyun, Suzy bisa saja
langsung masuk tapi dengan suasana hatinya yang kesal, dia memilih menunggu Soo
Hyun membuka pintu. Suzy berkali-kali menekan bell dan memanggil nama Soo Hyun,
tapi tidak ada jawaban.
~ Di dalam rumah Soo Hyun ~
Ternyata di dalam rumah Soo Hyun kedatangan tamu yaitu Jun Ji Hyun. Soo
Hyun berada di halaman belakang rumahnya dan dia menyalakan musik dengan suara keras
sehingga dia tidak mendengar suara bell dan panggilan Suzy.
“ Ji Hyun nuna, nuna sudah lama balik ke Korea ?” tanya Soo Hyun pada Ji
Hyun.
“ Sekitar dua bulan yang lalu, aku ada urusan penting disini, tiga bulan
lagi aku sudah akan balik ke Jepang,” jawa Ji Hyun, “ o.iya, gadis yang kemarin
adiknya Yong Hwa kan ? kalian dekat ?” lanjut Ji Hyun.
“ Ne, nuna ... dia cantikkan ?” tanya Soo Hyun.
“ Pastilah, kakanya saja tampan pasti adiknya cantik,” Jawab Ji Hyun, “
Kalian pacaran ?” lanjutnya.
“ Tidak nuna, kami nggak pacaran kok ... aku masih menunggu nuna,” kata
Soo Hyun menggoda Ji Hyun.
“ Ich, kamu ada-ada saja, jangan mennggodaku seperti itu.” Kata Ji Hyun,
“ sebaiknya kamu sama gadis itu, dia kelihatannya menyukaimu.” Lanjutnya.
“ Entahla ...” kata Soo Hyun, “ o.iya, nuna kesini pasti tidak hanya ingin membicarakan Suzy kan ? ada apa nuna ?” lanjut Soo Hyun bertanya.
Ji Hyun mengambil sesuatu dari tasnya dan memberikan pada Soo Hyun. Saat
Soo Hyun mengambilnya, tidak lama kemudian Soo Hyun memeluk Ji Hyun dan memberi ucapan selamat.
“ chukkae nuna ...” kata Soo Hyun dan tanpa ia ketahui Suzy telah berada
tidak jauh dari tempat Soo Hyun dan Ji Hyun. setelah beberapa kali menekan bell
dan memanggil nama Soo Hyun namun tidak ada jawaban, akhirnya Suzy memutuskan
masuk dan saat dia masuk tidak ada tanda-tanda keberadaan sesorang namun dia
melihat sepatu wanita, Suzy mencari di setiap sudut rumah dan akhirnya dia pergi
ke halaman belakang dan betapa kagetnya dia melihat Soo Hyun yang memeluk Ji
Hyun.
Soo Hyun yang sakin senangnya langsung memeluk Ji Hyun dan tidak lama kemudian
dia merasakan kehadiran orang lain selain mereka berdua. Soo Hyun melihat
seseorang datang dan ternyata Suzy, betapa kagetnya, Soo Hyun langsung
melepaskan pelukannya dan menyapa Suzy.
“ Suzy ??? kamu kenapa ke sini ?” tanya Soo Hyun menghampiri Suzy.
“ oh, ne oppa ... aku .. aku hanya ingin menyerahkan dokumen ini, Yong
Hwa oppa menyuruhku.” Kata Suzy sambil menyerahkan dokumen yang dia bawa dengan
perasaan yang tak karuan yang sekarang dia rasakan. Suzy ingin beranjak pergi
namun kakinya tak mau melangkah dan mulutnya enggan berbicara.
“ Suzy ... kamu disini ? kamu masih ingat aku kan ? aku senior Soo Hyun
dan kakakmu Yong Hwa.” Kata Ji Hyun menyapa Suzy dan membuat Suzy kaget.
“ Ne ... ne oenni ... aku masih ingat,” kata Suzy canggung, “ sepertinya
aku mengganggu kalian, sebaiknya aku pulang dulu, ini juga sudah malam.” Lanjut
Suzy ingin melarikan diri dari tempat itu.
“ Tidak Suzy, kamu tidak mengganggu kami, aku sudah mau pulang, jadi kamu
disini saja.” kata Ji Hyun.
“ Nuna sudah mau pulang ? aku antar ya ?” kata Soo Hyun manawarkan
tumpangan.
“ Tidak usah, aku bawa mobil kok.” tolak Ji Hyun dan berlalu pergi. Soo
Hyun mengantar Ji Hyun sampai di pintu rumahnya dan meninggalkan Suzy yang
berdiri mematung.
Setelah mengantar Ji Hyun, Soo Hyun kembali menghampiri Suzy. Soo Hyun
sedari tadi memengan barang yang Ji Hyun berikan beserta dokumen yang Suzy
berikan. Soo Hyun kemudian meletakkannya di meja ruang tamu kemudian Soo Hyun
menghampiri Suzy.
“ Bae Soo Ji ... kamu kenapa ?” kata Soo Hyun mengagetkan Suzy yang
sedari tadi mematung.
“ oh, ne oppa ... mmm ... aku tidak apa-apa,” kata Suzy tidak berani
memandang Soo Hyun, “ Sebaiknya aku pulang juga oppa.” Kata Suzy dan langsung
meninggalkan Soo Hyun, tapi Soo Hyun mengejarnya. Suzy berjalan hendak keluar
dari rumah Soo Hyun, namun tiba-tiba Suzy berhenti di ruang tamu dan saat itu
Soo Hyun pun angkat bicara.
“ Suzy, kita perlu bicara, bicaralah sama oppa ne ? apa salah oppa ?”
tanya Soo Hyun yang tidak tahan lagi dengan sikap Suzy. Suzy hanya terdiam
membelakangi Soo Hyun, Suzy melihat sesuatu tepatnya sebuah undangan pernikahan
yag tertera nama Jun Ji Hyun di undangan tersebut. Suzy tidak melihat nama
satunya lagi karena tertutup dengan berkas yang dia bawa tadi. Suzy tidak dapat
menahannya lagi, hal hasil air matanya jatuh juga. Soo Hyun merasa sesuatu terjadi karena tidak
adanya jawaban dari Suzy. Soo Hyun beralih ke depan Suzy dan melihat Suzy
menangis.
“ Suzy-a, kamu kenapa ? kamu menangis ? Kenapa? Apa oppa membuat
kesalahan ?” tanya Soo Hyun khawatir melihat Suzy yang
tiba-tiba menangis.
“ ...” tidak ada jawaban dari Suzy.
“ Suzy-a ...” panggil Soo Hyun dan membuat Suzy sadar.
“ Oppa ... oppa ... aku mau pulang ... selamat ya oppa ...” kata Suzy
tiba-tiba dan berlari pergi menuju mobilnya. Soo Hyun mengejar Suzy namun Suzy
dengan cepatnya pergi. Soo Hyun hanya bisa melihat kepergian Suzy.
Selama perjalanan Suzy hanya
menangis dan menangis. Suzy semakin keras menangis seiring dengan laju
mobilnya. Suzy tidak tahan dan akhirnya menepikan mobilnya. Sedari tadi saat
Suzy meninggalkan rumah Soo hyun terdengar suara HP Suzy yang menandakan ada
panggilan masuk. Lama berbunyi, akhirnya Suzy mengangkat telponnya.
“ ...” tidak ada tanggapan dari Suzy, hanya isak tangisnya yang menjawab.
“ Suzy ... Suzy, kamu menangis ? ada apa ?” tanya
seseorang diseberang telpon khawatir dengan Suzy.
“ Sung Joon oppa ...” kata Suzy tidak melanjutkan kata-katanya, hanya
menangis.
“ Sekarang kamu ada dimana ?
katakan, aku akan menjemputmu.” kata Sung Joon.
“ Aku tidak apa-apa oppa, ... (hixgixhix) ...sekarang aku ada di rumah,
oppa ada apa menelpon ?” tanya Suzy berbohong dan dia meredakan tangisannya.
“ Kamu betul tidak apa-apa ?”
tanya Sung Joon masih khawatir.
“ Ne oppa, oppa kenapa menelpon ?” jawab Suzy dan mengulang
pertanyaannya.
“ oh. Aku hanya ingin menyapamu
sebelum tidur. Kamu beneran tidak apa-apa ?” jawab Sung Joon dan bertanya
lagi.
“ Iya oppa, aku tidak apa-apa, sebaiknya sekarang oppa istirahat.” Kata
Suzy dan langsung menutup telponnya.
Setelah menutup telpon, Suzy kembali menangis dan semakin keras. Suzy
melajukan mobilnya, dia melanjutka perjalanannya namun dia tidak ke rumahnya,
Suzy pergi ke rumah Jiyeon. HP Suzy terus berbunyi selama perjalanan, namun
tidak digubrisnya sampai akhirnya Suzy sampai di rumah Jiyeon. Suzy keluar dari
mobilnya dan meninggalkan HP-nya yang sedari tadi bunyi.
@Rumah Jiyeon
Jiyeon sudah bersiap tidur di kamarnya, namun saat dia membaringkan diri
tiba-tiba terdengar suara bell rumahnya. Jiyeon menuju pintu rumahnya hendak
membuka pintu. Saat Jiyeon membuka pintu, terlihat Suzy yang menangis dan
sangat berantakan.
“ Kamu kenapa Suzy ?” tanya Jiyeon khawatir.
“ ...” tidak ada jawaban dari Suzy.
“ Sudahlah, kamu masuk dulu,” kata Jiyeon dan membantu Suzy berjalan
masuk ke rumahnya. Jiyeon mendudukkan Suzy dan pergi mengambilkan minuman untuk
Suzy, “ ini ... minumlah dulu,” kata Jiyeon saat kembali dari dapur membawakan
Suzy segelas air.
“ Gumawo Jiyeon ...” kata Suzy setelah meminum air.
“ Kamu kenapa ? kenapa kamu menangis ?” tanya Jiyeon.
“ Soo Hyun oppa ... Soo Hyun oppa ...” kata Suzy hanya menyebutkan nama
Soo Hyun.
“ Kenapa Soo Hyun oppa ?” tanya Jiyeon, “ sudahlah sebaiknya kamu
istirahat, ceritanya besok saja, okey.” Lanjut Jiyeon tidak tega melihat
keadaan sahabatnya dan membantunya berjalan ke kamarnya untuk istirahat. Saat
sampai di kamar Jiyeon, Jiyeon membaringkan Suzy, Suzy hanya mengikuti
perlakuan Jiyeon sambil menangis. Tidak lama Suzy menangis, akhirnya dia
tertidur. Jiyeon memandangi wajah sahabatnya dan menghapus air mata di pipi Suzy.
@Rumah Suzy
Sedari tadi Yong Hwa menelpon Suzy namun tidak diangkat, Yong Hwa
khawatir dengan adiknya yang tidak kunjung pulang. Hingga akhirnya suara bell rumah
berbunyi, dia mengira itu Suzy namun dia sadar jika itu Suzy, maka Suzy akan
langsung masuk ke rumah, tidak menekan bell. Yong Hwa membukakan pintu dan
ternyata yang datang adalah Soo Hyun.
“ Soo Hyun ?? kamu kenapa kesini ? Suzy mana ?” tanya Yong Hwa yang heran
melihat Soo Hyun tanpa Suzy.
“ Suzy belum pulang juga ?” tanya Soo Hyun balik.
“ Dari tadi dia belum pulang, bukannya Suzy di rumahmu, tadi aku
menyuruhnya membawakan ...” kata Yong Hwa terpotong.
“ Iya ... tadi dia memang ke rumah, tapi dia pulang sambil menangis, aku
khawatir jadi aku menyusulnya ke sini, aku kira dia sudah pulang.” Jelas Soo
Hyun.
“ Dia belum pulang, dan kenapa Suzy menangis ?” kata Yong Hwa.
“ Jadi dia kemana ?” tanya Soo Hyun tanpa menjawab pertanyaan Suzy.
“ Entahlah ... dari tadi juga dia tidak mengangkat telponku,” kata Yong
Hwa tidak tahu, “ o.iya, mungkin dia ke rumah Jiyeon, sebaiknya aku telepon
Jiyeon.” Kata Yong Hwa menebak dan langsung menelpon Jiyeon.
“ Halo, Jiyeon ... apa Suzy ada dirumahmu ?” tanya Yong Hwa saat Jiyeon
mengangkat telponnya.
“ Yong Hwa oppa ... iya, Suzy ada
disini,” jawab Jiyeon.
“ Serahkan telponnya ke Suzy, aku mau bicara sama dia.” Kata Yong Hwa.
“ Tidak bisa oppa, Suzy sudah
tidur,” kata Jiyeon, “ o.iya oppa,
Suzy kenapa ? dia dari tadi menangis dan menyebut nama Soo Hyun oppa terus.”
Jelas Jiyeon.
“ Aku juga tidak tahu ... sudahlah, tolong jaga Suzy baik-baik ya.” Kata
Yong Hwa dan langsung memutus panggilan telponnya.
Yong Hwa langsung menatap Soo Hyun.
“ Suzy ada dirumah Jiyeon, katanya sedari tadi Suzy menangis dan
memanggil namamu.” Kata Yong Hwa, “ memangnya ada apa ?” lanjutnya.
“ Kalau begitu aku akan kerumah Jiyeon ...” kata Soo Hyun dan hendak
beranjak pergi namun ditahan oleh Yong Hwa.
“ Jangan ganggu dia dulu, sekarang dia sudah tidur, sebaiknya kalian
bicara besok saja,” kata Yong Hwa, “ o.iya, kamu belum menjawab pertanyaanku,”
Lanjut Yong Hwa.
“ Aku tidak tahu kenapa suzy menangis ... tadi saat dia datang ada Ji
Hyun nuna, sesaat setelah Ji Hyun nuna pulang, Suzy juga ingin pulang , tapi saat dia
mau keluar rumah, dia berhenti di ruang tamu, saat itulah dia menangis, aku
juga tidak tahu kenapa.” Jelas Soo Hyun.
“ Suzy kenapa ya?” tanya Yong
Hwa pada dirinya sendiri, “ Sudahlah Soo Hyun, sebaiknya kamu pulang dan bicara
dengan Suzy besok.” kata Yong Hwa.
“ Baiklah, aku pulang dulu.” pamit Soo Hyun pada Yong Hwa.
TBC
Akhirnya part 2 bisa selesai juga setelah sekian lama ... heheheh ... semoga masih ada yang minat ...
Maaf kalau nggak menarik n banyak Typo ... sampai jumpa di part selanjutnya ...
Semangatin Taiyo buat nyelesaiin part selanjutnya ... tinggalkan jejak kalian ... :)